Beli Kendaraan Beroda Empat Bekas Penyusutan Harganya Tidak Drastis

Mobil bekas NIssan Grand Livina Foto: Luthfi AnshoriMobil bekas NIssan Grand Livina Foto: Luthfi Anshori

Bekasi - Salah satu cara menyiasati harga kendaraan beroda empat gres yang makin mahal ialah dengan beli kendaraan beroda empat bekas. Sedikit menyingkirkan gengsi, mobil bekas ternyata juga punya banyak sekali keunggulan dibanding kendaraan beroda empat baru.

Terlebih, kini sudah semakin banyak showroom kendaraan beroda empat bekas maupun market place yang mengatakan mobil-mobil bekas. Sehingga, calon konsumen makin banyak pilihan. Salah satu laba membeli kendaraan beroda empat bekas ialah ketika dapat mendapat kendaraan beroda empat dengan jarak tempuh rendah dan kondisi fisik menyerupai kendaraan beroda empat gres (like new). Namun harganya sudah terjangkau.

"Beli kendaraan beroda empat seken tapi dengan kilometer yang masih rendah, terus mesinnya masih apik sih, nggak problem daripada beli baru," kata Sales Mobil88 Bekasi Gilang Prasetyo Manoppo, ketika ditemui detikcom di Medan Satria, Bekasi selesai pekan lalu.



Selain dapat mendapat kendaraan beroda empat berkualitas dengan harga miring, membeli kendaraan beroda empat bekas juga dapat mencegah depresiasi lebih besar. Depresiasi atau penyusutan harga biasanya terasa kalau membeli kendaraan beroda empat baru. Sebab di tahun pertama penurunannya dapat hingga 10-15 persen.

"Mobil gres jangankan setahun. Seminggu pun kalau kondisi mobilnya sudah seken, harganya niscaya turun jauh," lanjut Gilang.



Dengan membeli mobil bekas, berarti konsumen akan mempunyai kendaraan yang depresiasinya tidak terlalu besar. Sebab kendaraan beroda empat di tahun kedua, penyusutan harga hanya di kisaran 8 hingga 10 persen. Makin renta usia mobilnya, maka depresiasi nya juga makin kecil.

"Kalau orang Indonesia kan yang penting kendaraan beroda empat enak, perawatan murah, dan kalau dijual nggak rugi-rugi amat," pungkasnya.
Tag : Mobil
0 Komentar untuk "Beli Kendaraan Beroda Empat Bekas Penyusutan Harganya Tidak Drastis"

Back To Top